KISAH RAKSASA ONDING

KISAH RAKSASA ONDING
Dikisahakan Onding adalah seorang raksasa wanita yang bersuamikan Linsaha yang berasal dari pulau Biaro.Sepasang raksasa ini tinggal di pulau Makalehi,dimana bagian tengahnya terdapat sebuah danau.Keduanya membuat sebuah rakit di danau tersebut dan diatas danau tersebut dibangun sebuah gubuk sebagi tempat tinggal mereka. Dari penuturan berbagai sumber bahwa apabila Onding dan suaminya hendak berkunjung ke Biaro,mereka berdua tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di tujuan,mengingat mereka hanya butuh mendayung perahu mereka dua kali atau tiga kali saja.Gambaran betapa besarnya postur suami istri raksasa ini ditandai dengan tembusnya daun talas yang tebal hanya dengan air kencing mereka.sayangnya dengan ukuran badan yang besar ini tidak disertai dengan jiwa yang besar melainkan kekerdilan seperti tercerminkan dari kesukaan mereka untuk menyantap daging anak-anak kecil yang mereka temui untuk dijadikan santapan.Prilaku ini tentunya sangat meresahkan dan menakutkan rakyat.
Raja winsulangi yang saat itu berkuasa di Siau mendengar keluh kesah rakyat ini maka sang raja yang bijaksana ini menjawab keresahan ini dengan memerintahkan laksamana Hengkeng Unaung untuk segera membunuh Onding di Makalehi.Laksamana hengkeng Unaung meneriman perintah dengan sigap dan patuh. Ia pun menyiapakan satrategi yang diperlukan mengingat besarnya ukuran Onding dan suaminya.Pertarungan satu lawan satu atau berhadapan laangsung akan menyulitakn Hengkeng Unaung dan anak buahnya.Onding dan Linsawa unggul ukuran badan yang memungkinkan mereka dapat mudah menjangkau lawan mereka sebelum senjata menyentuh mereka.
Setelah menemukan taktik yang diyakini mampu mengalahkan lawananya.Hengkeng Unaung mengajak Sise,adiknya beserta dengan kedua belas gadis remaja yang dibawah dari saluran seusai kemenagan atas Makaampo.Begitu mereka tiba di Makalehi tampaklah Onding sedang duduk sendirian didepan pondok diatas rakitnya.Dengan perlahan - lahan pasukan Hengkeng Unaung mendekati Onding dipimpin oleh Sise,sedangkan Hengkeng Unaung bersembunyi sambil menyiapkan senjatanya.Rupanya inilah strategi yang disiapkan Hengkeng Unaung.Ia memerintahkan sise untuk memainkan Oli,sejenis alat musik untuk mendendangkan sejumlah lagu yang diharapkan dapat meninabobokan Onding.Sise tak berlama lagi, ia dengan piawai memainkan musiknya lembut.Keindahan permainan musik itu membuat onding senang dan bersuka cita.Sise memainkan musiknya tiada henti.Irama musik Oli tetap dimainkan hanya semakin lama semakin lembut untuk mengiringi pulasnya Onding dalam tidurnya.Kesempatan ini dipergunakan oleh hengkeng Unaung yang keluar dari persembunyianya.Henkeng Unaung dengan menaiki sebuah perahu kecil mendekati rakit wanita raksasa yang telah tertidur nyenyak itu.Hengkeng Unaung mencabut parangnya dan memenggal kepala Onding.Tamatlah kepala raksasa pemangsa akan-anak itu.sedangkan Lindsaha,sang suami,yang pada saat itu sedang beradad itempat asalnya Biaro merasa ketakuan mendengar istrinya dipenggal Hengkeng Unaung maka sejak itu ia tak muncul di Makalehi.keberhasilan misi Hengkeng Unaung ini membawanya pada pemberian hadiah yang istimewa dari raja Winsulangi yang baik dan bijaksanan.Konon dari berbagai penuturan ada yang mengatakan kepla Onding masih terseimpan di Makalehi hingga kini.

Sumber : Buku kumlupan Cerita Rakyat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang
Dan Biaro.Milik Dinas Kebudayaan Dan pariwisata Kab Sitro,Sulut.

Komentar

  1. Saya ingin bertanya tindakan apa yang hengkengunaung lakukan untuk menumpas makaampo?,
    Hengkengunaung tidak berani dan hanya memperalat ambala yg saat itu ambala adalah orang kepercayaannya makaampo. Hengkengunaung bersekongkol dengan ambala untuk membunuh makaampo dengan cara mencuri pedang makaampo. Saya hanya meluruskan bahwa makaampo terbunuh karena penghianatan orang kepercayaannya yaitu ambala, dan makaampo terbunuh bukan karena kekuatan atau kesaktiannya ambala atau hengkengunaung tetapi karena kekuatan dan kesaktian pedangnya makaampo sendiri.

    BalasHapus
  2. Cerita tentang terbunuhnya makaampo yg sudah lama beredar perlu di luruskan kembali.
    Pada waktu itu tidak ada senjata apapun yg bisa menembus tubuhnya, terbukti hengkengunaung tidak berani mengangkat pedangnya sendiri dan memenggal kepala makaampo. Itu karena dia sadar bahwa dia tidak seimbang dengan makaampo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul itu pak,kalo bole tolong ceritakan kisah makaampo karena saya ingin tau seperti apa ceritanya..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HENGKENG U NAUNG

KERAJAAN BOWONTEHU